Senin, 21 November 2011

DESEMBER yang kau janjikan ..

Malam ini aku teringat kembali akan masa-masa bersamamu dulu ...


Aku baru tersadar ketika hampir 3 bulan aku tak lagi mendengar kabar darimu bahkan tak tahu lagi segalanya tentangmu. September,Oktober dan November kulewati bulan-bulan itu tanpa sebuah sapaan manis dari seseorang yg ku sayangi yaitu KAMU. Mengingat semua tingkah yg dulu kita lakukan. Merindu akan canda dan tawa bahkan menceritakan lelah akan kegiatan yang selalu kita bagi bersama-sama.

Malam ini kubuka handphoneku, kulihat kontak hp yg tak ada lagi namamu menghiasi handphoneku, tak ada lagi semua kata-kata yang kau ucapkan untukku setiap pagi,siang bahkan malam di pesan masukku. Hanya diam dan membayangkan masa-masa indah itu, seandainya semuanya masih bisa dipertahankan seperti dulu. Dan tiba-tiba tanpa sengaja kubuka kalender yg sebentar lagi bulan November akan secepat ini dilewati. Bergeser kursor hp ku ke awal bulan Desember disana ada sebuah tanda kecil yang menunjukkan sebuah catatan dan ternyata itu harapan dari janji yg dia ucapkan padaku dulu untuk bulan Desember. "Aku akan bertemu dia di bulan Desember ini :) ESSSA "

Tergurat kesedihan yang begitu mendalam di hatiku. Kebahagiaan yang semestinya sebentar lagi aku rengkuh saat kata PERTEMUAN itu akan segera tiba tapi nyatanya itu takkan mungkin. Pandanganku berubah karena pastinya bukan aku yang dia temui di bulan itu, bukan ke kotaku yang dia hampiri dan bukan aku yang dia jumpai. Yah pasti wanita yang kini telah mengisi hatinya, menghiasi hari-harinya dengan penuh kebahagiaan. Perih kembali hati ini, tapi harus bagaimana lagi Tuhan menggariskan aku tak akan pernah bertemu dengannya. Kami memang saling mencintai tapi bukan untuk menjadi nyata hanya sekedar cinta maya tanpa pertemuan yang ada.

Desember yang seharusnya menjadi bulan bahagiaku bersamanya kini hanya tinggal kenangan semata, janji tinggalah janji karena semudah itu dia mengatakan janji dan semudah itu dia sendiri yang mengingkari. Kini saat Desember di depan mata untuk segera aku memasukinnya, bulan yang selalu aku tunggu saat masih bersamanya dulu berharap akan ada pertemuan indah yang selalu kami rencanakan berdua setelah jarak kotaku dan kotanya memisahkan kami berdua.

Tak kuharapkan apa-apa lagi di saat seperti ini, jika Tuhan masih memberikan pertemuan itu terjadi tak akan ada pertemuan seperti dulu lagi pertemuan akan penuh rasa sayang dan cinta. Namun bila itu terjadi yang kuharapkan aku dan dia bisa bertemu layaknya sahabat yang lama tak bertemu saling bertatap muka, menjabat tangan, saling menyapa, dan dia bisa menjelaskan apa maksud dibalik janji dia dulu padaku, apa maksud dia mendekatiku, menyayangiku, terlebih mengatakan cinta padaku jika dia mengingkari semua itu.

Inikah Desember yang kau janjikan padaku,bukan rasa kebahagiaan sebuah pertemuan tapi sebuah pengkhianatan.

purnama

1 komentar: